Kamis, 24 Juli 2008

Diskes

Diskes Pelalawan Nilai Petugas Kesehatan Terbaik
PANGKALAN KERINCI - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan telah menilai tenaga medis terbaik dari 12 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Pelalawan. Adapun tenaga yang dinilai adalah dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, penyuluh, apoteker, analis laboratorium, dan tenaga gizi.
Bagi mereka yang terpilih akan diutus mewakili Kabupaten Pelalawan dalam perlombaan sejenis di tingkat Provinsi Riau.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, H Milyono, pada sejumlah wartawan, di Pangkalan Kerinci, akhir pekan lalu. "Kita telah menilai beberapa tenaga medis terbaik. Saya berharap, mereka yang terpilih bisa mewakili Riau," katanya.
Adapun tenaga medis terbaik tersebut adalah Zul Anwar (dokter di Puskesman Pangkalan Kerinci), Desi Kustiati (dokter di Puskesmas Pangkalan Kuras), Febriani (dokter di Puskesmas Bunut), Hirliza Wati (bidan desa di Puskesmas Bandar Petalangan), Rok Hayatun (bidan di Puskesmas Ukui), dan Yulianti Asmiati (bidan di Puskesmas Pangkalan Kerinci).
Sedang untuk tenaga medis dari ketegori Sanitarian, epidemolog, entomolog, penyuluh dan asisten apoteker diperoleh Swarni (petugas sanitarian di Puskesmas Pangkalan Kerinci). Lalu, untuk tenaga gizi diraih Reki Arjuliana dari petugas kesehatan gizi di Puskesmas Pangkalan Kerinci.
Dikatakannya, penilaian dilakukan tim sektoral yang melibatkan berbagai unsur. Adapun penilaian dilakukan pada pergerakan pembangunan di bidang kesehatan, pemantauan kesehatan di wilayah kerja masing-masing. "Mereka menilai dan memantau setiap tenaga medis," kata Milyono yang didampingi Budi Setyawan, salah seorang tenaga penilai.
Selain itu, katanya, penilaian juga dilakukan pada pemberdayaan masyarakat, baik secara kelompok maupun perorangan dalam bidang kesehatan. Serta kemampuan masyarakat dalam melayani diri sendiri untuk hidup sehat. "Penilaian lainnya, adalah tangung jawab pada pekerjaan, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan," katanya.
Tak cukup hanya itu saja, para pemenang juga dinilai dari keaktifan mereka dalam menerapkan ilmunya, seperti mencetuskan ide baru menulis artikel kesehatan, membina hubungan almamater, mengikuti pendidikan tambahan, serta mengikuti pelatihan. "Keramahan pada pasien dan tidak berbuat tercela serta aktif dalam organisasi profesi," katanya. (hadrizal)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda