Koran Pelalawan

Kamis, 24 Juli 2008

redaksi

Terebosan Baru Kabupaten Pelalawan


Kabupaten Pelalawan salah satu kabupaten pemekaran dalam Propinsi Riau. Dimana kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan disegala bidang tidak terlepas peran serta media massa memberikan informasi tentang kamajuan yang telah di capai. kehadiran koran pelalawan yang khusus memberikan informasi tentang Kabupaten Pelalawan secara utuh, berimbang dan mendalam dari berbagai aspek pandangan jurnalistik. Jadi dengan hadirnya
koran pelalawan
hendaknya dapat menjadi spirit bagi pemerintahan daerah untuk tetap berpacu mensejakterakan kehidupan masyarakatnya.
Bila dilihat dari letak kabupaten dinilai sangat strategis di pesisir Timur Pulau Sumatera dengan Wilayah Daratan yang merentang di sepanjang bagian Hilir Sungai Kampar serta berdekatan dengan Selat Melaka. Kabupaten Pelalawan yang beribukotakan Pangkalan Kerinci. Pembangunan infrastruktur di ibu kota kabupaten hampir menyamai negara tetangga Sigapure, apalagi bila memandangnya pada malam hari. Luas wilayah ± 12.490,43 Km2 yang terdiri dari 12 ( dua belas ) Kecamatan, 93 (sembilan puluh tiga) desa dan 12 ( dua belas ) Kelurahan. Dengan jumlah penduduk ± 214.485 jiwa.
Kabupaten Pelalawan terkenal sebagai kota industri yang kaya akan sumber daya alamnya, seperti batubara, minyak bumi, perkebunan kelapa sawit, karet dan kopra. Namun demikian Kekayaan alam ini pada dasarnya sangat banyak, akan tetapi belum dikelola secara maksimal. Hal itu tidak terlepas dari masih minimnya sumber daya manusia yang dimiliki. Kondisi ini sangat menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya.

Bedasarakan sejarah, bahwa Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 1999, yang pada tanggal 12 Oktber 1999 diresmikan dengan pusat pemerintahan atau ibukota kabupaten Pelalawan berada di Pangkalan Kerinci.

Kabupaten Pelalawan terletak di pesisir Timur Pulai Sumatera, dengan wilayah daratan yang membentang di sepanjang bagian Hilir Sungai Kampar serta berdekatan dengan Selat Malaka. Secara geografis Kabupaten Pelalawan terletak antara 1°25" LU dan 0°,20" LS serta antara 100°,42" ~ 103°,28" BT.


PLN Padam

Pemadaman Listrik Pangkalan Lerinci Dipertanyakan Alasan

PANGKALAN KERINCI-Warga Pangkalan Kerinci mulai mempertanyakan alasan pemadaman bergilir yang dilakukan oleh pihak PLN (Persero) ranting Pangkalan Kerinci. Warga mengaku bingung dengan sistem pemadaman yang kerap terjad apalagi tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Pasalnya, setahu warga selama ini PLN tidak pernah mengalami kekurangan daya listrik yang dipasok dari pembangkit milik PT RAPP.
Hal itu disampaikan oleh tokoh pemuda Kabupaten Pelalawan Tarmizi, SE Kamis (24/7) kepada koran pelalawan berkaitan matinya aliran listri milik PLN belakangan ini. Menurutnya, dengan pasokan daya yang stabil dari Riaupulp tidak semestinya PLN melakukan pemadaman bergilir.
"Setahu saya PLN tidak punya mesin pembangkit. Artinya selagi turbin RAPP berputar, listriknya pasti masuk jaringan. Tidak mungkin RAPP mematikan listrik ke kota kalau dipabriknya tidak mati. Tapi kenapa listrik sering mati padam," tegasnya kesal.
Apalagi lanjutnya, listrik milik BUMD Tuah Sekata tidak pernah mati. Padahal sumber listriknya sama-sama dari RAPP. Saya curiga jangan-jangan masalahnya di manajemen PLN sendiri," imbuhnya.
Lebih jauh diungkapnya, peniliain lemahnya manajemen PLN tidak hanya terlihat dari pemadaman bergilir saja. Menurutnya, banyak hal lagi menyangkut pelayanan yang kurang tertangani dengan bijaksana. Diantaranya perlakuan PLN terhadap pelanggan yang menunggak, dugaan pungutan jutaan terhadap pemohon sambungan baru dan sebagainya.
"Saya sudah sering dengar ada pelanggan yang diminta uang sambung baru jutaan rupiah, ada yang menunggak sehari langsung diputus. Untuk itu saya kira PLN perlu melakukan koreksi diri, kalu tidak masyarakat nanti ramai-ramai pindah langganan ke BUMD," paparnya.
Sementara itu ditempat terpisah kepala Ranting PLN Pangkalan Kerinci, Ir. Desril mengakui bahwa pemadaman yang dilakukan oleh pihaknya disebabkan oleh daya beban yang miliki PLN sudah diambang batas. "Kita mengakui bahwa pemadaman itu sudah dilakukan empat hari terakhir ini dan kita telah melakukan pengumumannya melalui radio milik Pemkab Pelalawan," hadrizal

disperindag

Disperindag Tidak Menemukan Peredaran Obat Berbahaya
PANGKALANKERINCI- Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Kadisperindag) Drs. H Zuerman, Das menegaskan belum ditemukan obat-obatan berbahaya beredar di pasar terutama disejumlah apotik. Hal tersebut menyusul tindak lanjut publik warning (peringatan umum) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BP POM) RI nomor KH.00.01.43.2773 tanggal 2 Juni 2008 tentang obat tradisional mengandung bahan kimia obat.
"Menindak lanjut himbauan tersebut Disperindag beberapa waktu lalu telah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) terhadap sejumlah apotik dan tokoh obat yang berada di Pangkalan Kerinci namun pada operasi itu belum ditemukan obat-obat berbahaya," ungkapnya kepada koran pelalawan kemarin.
Meski sebelumnya dikabarkan banyak obat-obatan berbahaya yang beredar bebas di
pasaran. Namun dari tujuh objek yang didatangi petugas pada waktu itu tidak ditemukan satupun merek obat-obatan terlarang dimaksud.
Menurutnya, para pengedar obat-obat kemungkinan besar sudah menarik sendiri peredaran obat berbahaya yang sempat masuk. Sebab larangan peredarannya sudah dikeluarkan BP POM Pusat sejak awal Juni 2008 lalu. Namun demikian, Disperindag tetap mencuriagai masih ada persediaan obat- obatan tersebut yang belum ditarik.
Yang jelas pihaknya akan berupaya maksimal menarik seluruh pasokan obat terlarang sampai benar-benar bersih. Tindakan ini tidak hanya untuk memenuhi peringatan dari Badan POM pusat. Yang lebih penting adalah melindungi masyarakat dari bahaya yang tidak diingini.
Untuk itu Zuerman juga meminta masyarakat agar lebih berhati-hati membeli obat dan jamu. ''Kita minta masyarakat hati-hati sebelum membeli. Kalau perlu lihat dulu daftar obat yang dilarang konsumsi. Kami sudah membagikan daftar itu kepada pemilik apotik dan toko-toko obat,'' terangnya. Tidak itu saja, masyarakat juga diminta melaporkan kepada Disperindag jika menemukan salahsatu dari obat-obat tersebut. Menurutnya ada 54 jenis obat yang dinyatakan berbahaya oleh badan POM, dan harus segera disita. Selain di kota Pangkalankerinci, pihaknya juga akan melakukan razia di pasar-pasar Kecamatan. Seperti pasar Sorek, pasar Ukui dan Kuala Kampar.hadrizal

Jamu dan obat yang

dinyatakan berbahaya :

1. Pacegin Kapsul Alami

2. Neo Gemuk Sehat merek F Munir

3. Ganoderma Capsule

4. Sela kapsul

5. Bima Kudra tablet

6. Ajib Kapsul

7. Kamasutra kapsul

8. Asam Urat Flu Tulang Cap Unta

9. Akar Baru Kina Tablet

10. Ramuan Cina kapsul,

11. Jasa Agung 2 serbuk

12. Sesak Nafas serbuk

13. Sari Bunga Segar Bugar Serbuk

14. Jawa Dwipa cap daun Sambiroto Cairan Obat Dalam

15. Pria Dewasa Ocema Kapsul

16. Golden Herbal capsules

17. Obat Kuat dan Tahan Lama Ratu Madu Plus Kapsul

18. Pegal Linu + Asam Urat cap Burung Gelatik Serbuk

19. Akar Sakti Asam Urat Flu Tulang Stroke Stroke

20. Asam Urat Pegal Linu Cikungunya Tablet

21. Asam Urat Flu Tulang Karisma Sehat Serbuk

22. Sinar Manjur SMR serbuk

23. Runrat tablet TR 001507961

24. Ramuan Shin She kapsul

25. Sehat Sentosa Gemuk Sehat serbuk

26. Serbuk Dewa

27. Sumber Sehat Perempuan serbuk

28. Sumber Sehat Ambein Sehat serbuk

29. Cakra Sehat Sesak Nafas serbuk

30. Serbuk Halus Asam Urat

31. Karisma Sehat Pria dan Wanita

32. Sumber Urip Pegal Linu Serbuk

33. Serbuk Segar Asam

34. Super Abad 21 Asam Urat Flu Tulang (Walet) Serbuk

35. Flu Tulang Pegal Linu Puspita Surya Serbuk

36. Cap Sarang Walet serbuk

37. Asam Urat (Flu Tulang) Akar Sewu Serbuk

38. Asam Urat Flu Tulang Cakra Wijaya serbuk

39. 26 Sakit Pinggang kapsul,

40. Zestos kapsul,

41. Sari Jagat Manjur Asam Urat kapsul

42. Sari Jagat Manjur Rematik kapsul

43. Dewa Ampuh Serbuk

44. Serbuk Asrema

45. Purba Sentosa Pegal Linu Rematik serbuk

46. Asam Urat Pegal Linu serbuk

47. Ramuan Manjur Pas Flu Tulang serbuk

48. Dua Putri Bayan (Asam Urat) kapsul

49. Fong Se Wan kapsul

50. Asam Urat Flu Tulang cap Onta Mas kapsul

51. Obat Kuat dan Tahan Lama Bulan Madu kapsul

52. Langsing Ayu Sing Ayu kapsul

53. Chuifong Toukuwan pil

54. Jaka Suna Gemuk Sehat serbuk.

PBR Pecat

Kader PBR Pembelot Bakal Di Copot

PANGKALANKERINCI- Pengurus wilayah Partai Bintang Reformasi mengancam akan mencopot bagi kader-kader PBR yang membelot. Penegasan itu menyusul PBR menjadi salah satu partai mendukung pasangan Rusli Zainal-Mambang Mit pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) September mendatang.
"Pengurus wilayah sudah membuat komitmen akan mencopot bagi kader Partai PBR, baik yang berada ditingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan, jika terbukti membelot mengusung calon selain pasangan RZ-MM," ungkap Sekretaris Wilyah PBR Riau, H. Ramli, FE, SE, Selasa (22/7) kemarin.
Sebagai salah satu partai pengusung calon nomor urut dua itu lanjut Ramli, maka sudah selayaknya seluruh kader maupun simpatisan PBR, mengeluar segala jurus memenangkan pasangan ini.
"Para kader yang berada di seluruh Riau ini, sejak saat ini harus sudah bisa mengkalkulasi berapa dukungan yang diberikan pada masing-masing TPSnya. Selain itu diharapkan juga kader partai harus berbuat jauh mensosialisasikan pasangan RZ-MM ditengah masyarakat," imbuhnya.
PBR Riau, bukan saja terikat kontrak politik dengan pasangan RZ-MM namun jauh, PBR menilai Rusli Zainal dinilai telah berhasil membawah perubahan bagi provinsi Riau. "Apalagi RZ berpasangan dengan Mambang Mit, pasagan ini lebih solid akan membawah perubahan untuk lima tahun kedepan. Apalagi pondasi itu sudah dibuat oleh Rusli sebelumnya, dan pondasi itu tinggal lagi menjalankan saja untuk lima tahun kedepan," ucapnya.hadrizal

dishub

Dishub Tertibkan Kenderaan Umum

PANGKALANKERINCI-Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Pelalawan lima hari kedepan bakal menertibkan kenderaan angkutan penumpang umum. Hal tersebut menyusul intruksi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan dimana seluruh kabupaten/kota harus menertibkan angkutan umum. Hal ini dikatakan Kadishub Pelalawan Drs. H. Nasri Fiesda, Msi, Selasa (22/7) kemarin.
"Sesuai surat edaran Dirjen Perhubungan, bahwasanya, terhitung sejak tanggal 21-25 Juli 2008 seluruh Dishub kabupaten/kota wajib melakukan pemeriksaan ankutan penumpang umum. Maka mulai besok (hari ini red) Dishub Pelalawan akan melaksanakan penertiban terhadap angkutan penumpang umum," ungkap Nasri.
Lebih jauh, tambah Nasri, operasi penertiban itu di kabupaten Pelalawan bakal dilakukan empat titik yakni, di kecamatan Pangkalan Kerinci, kecamatan Pangkalan Kuras, kecamatan Pangkalan Lesung dan terakhir di kecamatan Bandar Seikijang.
Menurutnya, operasi penertiban itu berupa kelengkapan KIR, izin trayek, dan kelengkapan lainnya, seperti sabuk pengaman dan lain sebagainya. "Pada operasi nanti kita langsung akan melakukan tindakan langsung (Tilang), jika angkutan yang dimaksud tidak memenuhi kelengakapan kenderaannya," ucap Nasri.
Selain itu Dishub juga akan melakukan pemeriksaan, terhadap angkutan karyawan. "Kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap angkutan karyawan. Sebab, izin terhadap angkutan karyawan itu, hanya bersifat insedentil dab berlaku hanya enam bulan," pungkasnya.hadrizal


Diskes

Diskes Pelalawan Nilai Petugas Kesehatan Terbaik
PANGKALAN KERINCI - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan telah menilai tenaga medis terbaik dari 12 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Pelalawan. Adapun tenaga yang dinilai adalah dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, penyuluh, apoteker, analis laboratorium, dan tenaga gizi.
Bagi mereka yang terpilih akan diutus mewakili Kabupaten Pelalawan dalam perlombaan sejenis di tingkat Provinsi Riau.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, H Milyono, pada sejumlah wartawan, di Pangkalan Kerinci, akhir pekan lalu. "Kita telah menilai beberapa tenaga medis terbaik. Saya berharap, mereka yang terpilih bisa mewakili Riau," katanya.
Adapun tenaga medis terbaik tersebut adalah Zul Anwar (dokter di Puskesman Pangkalan Kerinci), Desi Kustiati (dokter di Puskesmas Pangkalan Kuras), Febriani (dokter di Puskesmas Bunut), Hirliza Wati (bidan desa di Puskesmas Bandar Petalangan), Rok Hayatun (bidan di Puskesmas Ukui), dan Yulianti Asmiati (bidan di Puskesmas Pangkalan Kerinci).
Sedang untuk tenaga medis dari ketegori Sanitarian, epidemolog, entomolog, penyuluh dan asisten apoteker diperoleh Swarni (petugas sanitarian di Puskesmas Pangkalan Kerinci). Lalu, untuk tenaga gizi diraih Reki Arjuliana dari petugas kesehatan gizi di Puskesmas Pangkalan Kerinci.
Dikatakannya, penilaian dilakukan tim sektoral yang melibatkan berbagai unsur. Adapun penilaian dilakukan pada pergerakan pembangunan di bidang kesehatan, pemantauan kesehatan di wilayah kerja masing-masing. "Mereka menilai dan memantau setiap tenaga medis," kata Milyono yang didampingi Budi Setyawan, salah seorang tenaga penilai.
Selain itu, katanya, penilaian juga dilakukan pada pemberdayaan masyarakat, baik secara kelompok maupun perorangan dalam bidang kesehatan. Serta kemampuan masyarakat dalam melayani diri sendiri untuk hidup sehat. "Penilaian lainnya, adalah tangung jawab pada pekerjaan, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan," katanya.
Tak cukup hanya itu saja, para pemenang juga dinilai dari keaktifan mereka dalam menerapkan ilmunya, seperti mencetuskan ide baru menulis artikel kesehatan, membina hubungan almamater, mengikuti pendidikan tambahan, serta mengikuti pelatihan. "Keramahan pada pasien dan tidak berbuat tercela serta aktif dalam organisasi profesi," katanya. (hadrizal)

Label:

Dewan

Dirjen Perlindungan Hutan Telah Kunjungi TNTN

Penulis: Hadrizal, Pelalawan
PANGKALAN KERINCI - Dirjen Pelindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) akhirnya akan meninjau Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan. Peninjauan itu dimaksudkan untuk menyelesaikan konflik perbatasan antara TNTN dengan lahan masyarakat yang telah lama berlangsung.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Pelalawan, HM Harris, di ruang kerjanya belum lama ini"Beberapa waktu lalu Dirjen PHKA, Bapak Darori telah mengunjungi beberapa lokasi rawan sengketa di TNTN," katanya.
Kunjungan itu, tambah Harris, merupakan salah satu hasil kesepakatan dalam pertemuan antara DPRD Pelalawan dengan Dephut, minggu lalu, di kantor Dephut, Jakarta. Selain itu, juga disepakati soal izin pembangunan ruas jalan oleh pemerintah di dalam kawasan TNTN. "Karena itu, kita telah menggelar rapat internal di DPRD, pada hari ini, untuk mempersiapkan penyambutan kedatangan Dirjen PHKA," terangnya.
Dalam rapat itu, katanya, DPRD Pelalawan merumuskan konsep penyelesaian sengketa tapal batas. Rapat tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Ramli FE dan Herman Maskar, Ketua Komisi A Masfar SSos, serta Ketua Komisi C Akhiruddin. Tampak juga sejumlah anggota dewan dari berbagai komisi. Diantaranya Lukman Situmorang, Marhadi MR, Zainal Arifin dan Yusro Abrar.
Tak hanya itu, DPRD Pelalawan akan berjuang menyelesaikan konflik dengan berpihak kepada kepentingan masyarakat bawah yang telah membuka kebun di bawah sepuluh hektar. ''Rapat kita tadi menyimpulkan, masyarakat peladang tidak mungkin diusir begitu saja dari kawasan. Dewan akan perjuangkan nasib mereka, kalaupun ternyata TNTN mau dilanjutkan lahan petani di-enclave-kan saja. Soalnya, keberadaan masyarakat kita di sana karena selama ini batas kawasan TNTN tidak jelas,'' tegas Harris.
Menurut Harris, sikap dewan ini sebenarnya juga sudah dipahami pusat. Opsi tersebut bahkan sempat dibicarakan dalam pertemuan dengan pejabat Dephut RI. Kesimpulan sementara, Jakarta akan mengabulkan kepentingan masyarakat di TNTN dengan didasari pertimbangan situasi daerah. ''Pemikiran orang Dephut hampir sama dengan kita, dan sebetulnya mereka sudah berpikir kearah ini,'' imbuhnya lagi. *

Sosial

Pemkab Harus Tertibkan Usaha Warnet
Penulis: Hadrizal, Pelalawan
PANGKALAN KERINCI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan diminta menertibkan Warung Internet (Warnet) yang membebaskan penggunanya mengakses situs porno. Belakangan ini, pelajar di Pangkalan Kerinci keranjingan mengakses situs porno dari beberapa warnet.
“Kebiasaan itu sangat berbahaya bagi pelajar yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Karena itu, Pemkab Pelalawan harus menertibkan warnet-warnet seperti itu,” kata Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pelalawan, Husni Tamrin, di Pangkalan Kerinci, Kamis (24/07).
Katanya, kebiasaan menyaksikan adegan syur pada pelajar akan berdampak pada tingginya tingkat kriminalitas seksual. Apalagi, belakangan ini sering terdengar berita pelecehan seksual yang dilakukan anak-anak.
“Kalau mereka mengakses internet sebagai tambahan belajar ektra atau mencari referrensi bahan pelajaran itu bisa diterima. Namun kenyataannya, banyak ditemukan di warnet anak-anak sekolah itu hanya mengakses situs porno,” sesalnya.
Selain itu, pihak sekolah dan orang tua diminta memberikan pengertian-pengertian kepada anak-anaknya. “Kalau perlu, pihak sekolah merazia warnet-wanet. Jika mereka menemukan muridnya sedang mengakses situs porno harus diberi sanksi,” tegasnya.
Sebelumnya, Mapolres Pelalawan mengumpulkan seluruh pengusaha warnet guna mensosialisi RUU Anti Pornografi. Dimana sanksinya, 10 tahun penjara atau denda Rp10 miliar bagi penyedia dan pengguna situs porno.
Menurut seorang pengusaha warnet di Pangkalan Kerinci, Adi, usai pertemuan itu, Polres Pelalawan meminta pengusaha warnet mendukung pelaksanaan RUU Anti Pornografi memblock situs porno melalui software yang di sosialisasikan Depkom Info.
Disinggung mengenai pelanggannya, dia mengatakan, umumnya yang datang ke warnetnya terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari siswa SD hingga PNS. “Tapi umumnya pelajar,” katanya.
Katanya, pelanggan yang datang ke warnetnya untuk mencari informasi, bermain game, chatting, mengirim email, dan sebagainya. “Kita telah menyarankan agar pengguna tidak membuka situs porno,” ucapnya. *

Walet

PANGKALAN KERINCI - Bisnis sarang burung walet di tengah pemukiman penduduk dinilai tidak sejalan dengan pembangunan yang berwawasan kesehatan. Hal itu disebabkan pada gedung-gedung penampungan sarang burung walet, terdapat bak-bak penampungan air yang berpotensi menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes Aegypti sehingga ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa terjadi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Drs H Milyono MKes sewaktu dimintai tanggapannya terhadap dampak negatif keberadaan sarang burung walet di tengah pemukiman masyarakat, Kamis (24/07).
Selain itu, dijelaskan Milyono, usaha sarang burung walet di tengah pemukiman penduduk sangat tidak selaras dengan visi Indonesia sehat 2010 yang ingin mengwujudkan lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat. “Bisnis sarang burung walet ditengah kota sangat tidak sejalan dengan visi Indonesia sehat,” kata dia.
Selain itu, tambahnya, disekitar tempat sarang burung walet, lingkungan dibuat bising dengan suara pemanggil burung walet, hal ini menjadi polusi suara karena berlangsung secara terus menerus. Hal yang tidak kalah pentingnya, dalam radius beberapa ratus meter, daerah dan rumah penduduk sekitar akan menjadi kotor dan bau oleh kotoran burung walet yang berkeliaran.
“Gedung-gedung yang dijadikan tempat bersarangnya burung walet yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat dapat mengganggu ketentraman karena suara bising yang ditimbulkan secara terus menerus. Tidak itu saja, pemukiman disekitar bangunan menjadi kotor dan bau oleh kotoran burung walet yang berkeliaran, kondisi ini sangat menganggu sanitasi lingkungan dan tersedianya air bersih bagi penduduk yang menggunakan penampungan air hujan sebagai sarana mendapatkan air bersih,” terang Milyono.
Pemerintah Daerah melalui Diskes Kabupaten Pelalawan, lanjutnya, telah berkomitmen untuk menjadikan paradigma sehat sebagai paradigma pembangunan kesehatan kedepan. Paradigma sehat dipercaya oleh Bangsa Indonesia sebagai model pembangunan kesehatan jangka panjang yang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatannya melalui kesadaran yang lebih tinggi.
“Secara terus menerus, kami mengupayakan bagaimana cara masyarakat dapat hidup mandiri dan terhindar dari sumber penyakit yang membahayakan, hal itu merupakan model pembangunan jangka panjang yang secara berkesinambungan dilakukan, maka dari itu memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan sangat penting dilakukan guna mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi,” jelasnya.
Perencanaan pembangunan dan pelaksanaan di semua sektor, katanya lagi, harus mampu mempertimbangkan dampak negatif dan positif terhadap lingkungan, baik individu, keluarga dan masyarakat. “Sebagaimana Visi Indonesia sehat 2010, lingkungan kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, seperti lingkungan bebas dari polusi dan bibit penyakit, tersedia air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan dan terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa,” jelasnya.
Diterangkannya juga, bahwa keberadaan sarang burung walet dinilai sangat berpotensi menyebarkan virus penyebab Avian Influenza (AL) atau flu burung. Potensi penyebaran virus H5N1 pada walet bisa terjadi pada kotoran burung walet. Kondisi ini sangat mengkuatirkan, karena mengatasi burung walet sangat sulit, berbeda halnya dengan ayam yang berada di satu tempat. “Jika virus flu burung bersumber dari walet tentu sangat sulit mengatasinya, karena walet terbang bebas yang menyulitkan untuk dibasmi, berbeda dengan ayam yang berada disatu tempat. Bila virus dibawa oleh walet, maka sangat sulit mengatasi dan memerlukan biaya yang tidak sedikit,” terangnya mengigatkan dampak bisnis walet di pusat kota dan dekat dengan pemukiman masyarakat. (hadrizal)